PEMUDA PERSATUAN ISLAM HARJAMUKTI

بسم الله الر حمن الر حيم
! انا مسلم قبل كل شيئ
AHLAN WA SAHLAN, IKHWATU IMAN

SEMOGA KITA SEMUA DALAM RAHMAT DAN LINDUNGAN ALLAH AZZA WAJALLA


Jumat, 03 Januari 2014

Malaikat Menyampaikan Salam untuk Nabi dari Umatnya


Malaikat Menyampaikan Salam untuk Nabi dari Umatnya

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (٥٦) إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا (٥٧)
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat bersholawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman! bersholawatlah kalian dan ucapkanlah salam untuk nya (Nabi). Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan RasulNya, mereka mendapatkan laknat Allah di dunia dan akhirat dan Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan untuk mereka.  QS Al Ahzab 56-57

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ زَاذَانَ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً فِي الْأَرْضِ سَيَّاحِينَ يُبَلِّغُونِي مِنْ أُمَّتِي السَّلَامَ
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin As Sa`ib dari Zadzan berkata; Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah memiliki malaikat di bumi yang senantiasa berkeliling untuk menyampaikan kepadaku salam dari ummatku."  HR Ahmad 8:19 No 3484, 9:28 No 3993, 128 No 4093.

Sanad Hadits ini shahih, berikut tahrij dari para ulama ahli hadits;

1.       Abdullah bin Mas’ud (sahabat Nabi saw)
2.             Zaadzaan Al Kindi ; ditsiqahkan oleh Yahya bin Ma’in, Ibnu Sa’ad, Al Ijli, Abu Ahmad berkata : Haditsnya tidak ada masalah, apabila diriwayatkan oleh orang yang tsiqah.
3.             Abdullah bin As Saaib ; ditsiqahkan oleh Muhammad bin Abdullah bin Numair, Ibnu Hajar, An Nasa’i, Abu Hatim, Al Ijli dan yang lainnya.
4.             Sufyan Ats Tsauri ; Syu’bah, Sufyan bin Uyainah, Abu Asim An Nabil, Yahya bin Ma’in, dan yang lainnya dari kalangan Ulama berkata : Sufyan adalah amir ( pemimpin) orang mukmin dalam hadits.
5.             Imam Ahmad menerima hadits ini melalui 4 orang ahli hadits, yaitu : Ibnu Numair (Abdullah bin Numair), Waki’ bin Al Jarrah, Abdur Rahman bin Mahdi dan Mu’adz bin Muadz.
Tahdzibul Kamal 9 : 265, 11:167, 166, 14:558-559, Al Kamil 1:378

عَنْ فُضَيْلِ بْنِ عِيَّاضْ : سَمِعْتُ سُفْيَانَ اَلثَّوْرِيَّ يَقُوْلُ : كَانُوا يَتَعَوَّذُوْنَ بِاللهِ مِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْعَالِمِ الْفَاجِرِ وِالْعَابِدِ الْجَاهِلِ ، فَإِنَّ فِتْنَتَهُمَا فِتْنَةُ لِكُلِّ مَفْتُوْنٍ.
Dari Fudhail bin ‘Iyaadh : Aku mendengar Sufyaan Ats Tsauri berkata : Mereka berlindung kepada Allah dari kejelekan fitnah orang berilmu yang berdosa dan orang ahli ibadah tapi bodoh, karena sesungguhnya dari keduanya adalah fitnah untuk setiap orang yang kena fitnah.
Tahdzibul Kamal 11: 168.

قَال قبيصة بن عقبة : مَا جَلَسْتُ مَعَ سُفْيَانَ مَجْلِسًا إِلَّا ذَكَرْتُ الْمَوْتَ ، وَمَا رَأَيْتُ أحَدًا كَانَ أَكْثَرَ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ مِنْهُ.

Qabisat bin Uqbah berkata : Aku tidak duduk bersama Sufyan dalam satu majlis melainkan aku ingat mati, dan aku tidak mengetahui seorangpun yang paling banyak mengingat kematian kecuali beliau
Tahdzibul Kamal 11:167

Pahala Shodaqoh Terus Bertambah

Pahala Shodaqoh Terus Bertambah

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (۱۰) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (۱۱)
Dan infaqkanlah sebagian dari apa yang telah Kami rizqikan kepada kalian sebelum datang kematian, lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku untuk waktu yang sebentar, supaya aku dapat bersedekah dan menjadi salah seorang dari orang-orang yang saleh!" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengawasi apa yang kamu kerjakan.  QS Al Munaafikun : 10-11
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ (٢۷٦)
Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.  QS Al Baqarah : 276

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (۲٦٨)
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalianberbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan pada kalian ampunan dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.  QS Al Baqarah : 268

عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَصَدَّقَ أَحَدٌ بِصَدَقَةٍ مِنْ طَيِّبٍ وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ إِلَّا أَخَذَهَا الرَّحْمَنُ بِيَمِينِهِ وَإِنْ كَانَتْ تَمْرَةً فَتَرْبُو فِي كَفِّ الرَّحْمَنِ حَتَّى تَكُونَ أَعْظَمَ مِنَ الْجَبَلِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ فَصِيلَهُ
Dari Sa'id bin Yasar bahwa ia mendengar Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak seorang pun yang bersedekah dari hartanya yang halal, yang mana Allah memang tidak akan menerima kecuali yang baik (halal) melainkan Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya. Jika ada sedekahnya itu hanya sebutir kurma, Maka kurma itu akan bertambah di tangan Allah, sehingga menjadi lebih besar dari pada gunung, sebagaimana halnya kalian memelihara binatang ternak (yang semakin besar / semakin banyak)." HR Muslim 5:190 No 1684

قَالَ الْأَعْمَشُ حَدَّثَنِي عَمْرٌو عَنْ خَيْثَمَةَ عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثَلَاثًا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
Al A'masy berkata, telah menceritakan kepadaku 'Amru dari Khaitusmah dari 'Adi bin Hatim mengatakan, 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Takutlah kalian dari api neraka, Kemudian beliau benar-benar
 berpaling kemudian beliau bersabda lagi: "Takutlah kalian dari api neraka", kemudian beliau benar-benar 
berpaling (tiga kali) hingga kami beranggapan bahwa beliau melihat neraka, kemudian beliau bersabda lagi
"Takutlah kalian dari neraka sekalipun dengan bershodaqoh sebiji kurma, maka siapa yang tidak bisa, hendak
lah berkata dengan ucapan yang baik."HR Bukhari 20:205 No 6058.

قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: "Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu bertanya 
,: "Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah 
ketika kamu dalam keadaan sehat dan semangat dengan harta, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi 
orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di kerongkonganmu.
 Lalu kamu berkata,  ini untuk si fulan, ini untuk si fulan. Padahal harta itu milik si fulan (warisan)".    
HR Bukhari 5:233 No 1330, Muslim 5:231 No 1713

Amal Sholeh Bisa Menolak Bahaya


Amal Sholeh Bisa Menolak Bahaya

وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (۱۳٩) إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (۱٤۰) فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ (۱٤۱) فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ (۱٤۲) فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ (۱٤۳) لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (۱٤٤) فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ (۱٤٥) وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ (۱٤٦) وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِئَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ (۱٤۷) فَآَمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ (۱٤٨)
Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu Dia Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam Keadaan tercela. Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. kemudian Kami lemparkan Dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam Keadaan sakit.  dan Kami tumbuhkan untuk Dia sebatang pohon dari jenis labu. dan Kami utus Dia kepada seratus ribu orang atau lebih. lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. QS Ash Shofaat 139-148.


عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا ثَلَاثَةُ نَفَرٍ يَمْشُونَ أَخَذَهُمْ الْمَطَرُ فَأَوَوْا إِلَى غَارٍ فِي جَبَلٍ فَانْحَطَّتْ عَلَى فَمِ غَارِهِمْ صَخْرَةٌ مِنْ الْجَبَلِ فَانْطَبَقَتْ عَلَيْهِمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ انْظُرُوا أَعْمَالًا عَمِلْتُمُوهَا صَالِحَةً لِلَّهِ فَادْعُوا اللَّهَ بِهَا لَعَلَّهُ يُفَرِّجُهَا عَنْكُمْ قَالَ أَحَدُهُمْ اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَ لِي وَالِدَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ وَلِي صِبْيَةٌ صِغَارٌ كُنْتُ أَرْعَى عَلَيْهِمْ فَإِذَا رُحْتُ عَلَيْهِمْ حَلَبْتُ فَبَدَأْتُ بِوَالِدَيَّ أَسْقِيهِمَا قَبْلَ بَنِيَّ وَإِنِّي اسْتَأْخَرْتُ ذَاتَ يَوْمٍ فَلَمْ آتِ حَتَّى أَمْسَيْتُ فَوَجَدْتُهُمَا نَامَا فَحَلَبْتُ كَمَا كُنْتُ أَحْلُبُ فَقُمْتُ عِنْدَ رُءُوسِهِمَا أَكْرَهُ أَنْ أُوقِظَهُمَا وَأَكْرَهُ أَنْ أَسْقِيَ الصِّبْيَةَ وَالصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ قَدَمَيَّ حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا فَرْجَةً نَرَى مِنْهَا السَّمَاءَ فَفَرَجَ اللَّهُ فَرَأَوْا السَّمَاءَ وَقَالَ الْآخَرُ اللَّهُمَّ إِنَّهَا كَانَتْ لِي بِنْتُ عَمٍّ أَحْبَبْتُهَا كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرِّجَالُ النِّسَاءَ فَطَلَبْتُ مِنْهَا فَأَبَتْ عَلَيَّ حَتَّى أَتَيْتُهَا بِمِائَةِ دِينَارٍ فَبَغَيْتُ حَتَّى جَمَعْتُهَا فَلَمَّا وَقَعْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا قَالَتْ يَا عَبْدَ اللَّهِ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تَفْتَحْ الْخَاتَمَ إِلَّا بِحَقِّهِ فَقُمْتُ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ عَنَّا فَرْجَةً فَفَرَجَ وَقَالَ الثَّالِثُ اللَّهُمَّ إِنِّي اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقِ أَرُزٍّ فَلَمَّا قَضَى عَمَلَهُ قَالَ أَعْطِنِي حَقِّي فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ فَرَغِبَ عَنْهُ فَلَمْ أَزَلْ أَزْرَعُهُ حَتَّى جَمَعْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرَاعِيَهَا فَجَاءَنِي فَقَالَ اتَّقِ اللَّهَ فَقُلْتُ اذْهَبْ إِلَى ذَلِكَ الْبَقَرِ وَرُعَاتِهَا فَخُذْ فَقَالَ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تَسْتَهْزِئْ بِي فَقُلْتُ إِنِّي لَا أَسْتَهْزِئُ بِكَ فَخُذْ فَأَخَذَهُ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ مَا بَقِيَ فَفَرَجَ اللَّهُ
Nabi saw bersabda: "Ada tiga orang yang sedang bepergian lalu hujan turun hingga akhirnya mereka masuk ke dalam gua pada suatu gunung. Lalu sebuah batu besar jatuh dari gunung di depan mulut gua sehingga menutupi mereka. Salah seorang diantara mereka berkata; Renungkanlah amal-amal yang telah kalian lakukan yang ikhlas karena Allah, lalu berdoalah kepada Allah dengan wasilah amal-amal tersebut semoga Allah membukakan batu tersebut untuk kalian. Lalu orang pertama berdoa; "Ya Allah, aku memiliki kedua orangtua yang sudah renta dan aku juga anak-anak yang masih kecil dimana aku menggembalakan hewan untuk makan minum mereka. Apabila aku sudah selesai (istirahat), aku memeras susu, aku memberikan susu tersebut untuk kedua orang tuaku, aku mendahulukan untuk kedua orangtuaku sebelum anakku. Sesungguhnya suatu hari aku terlambat pulang hingga sore dan aku dapati keduanya sudah tertidur. Maka aku memeras susu sebagaimana biasanya, lalu aku berdiri dekat kepala mereka dan aku tidak mau membangunkannya dan aku juga tidak mau memberikan susu ini untuk anak-anakku padahal mereka sedang menangis dibawah kakiku meminta minum sampai terbit fajar. Seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu mengharap ridhoMu, maka bukakanlah batu ini untuk kami, supaya kami dapat melihat langit dari dalam Goa. Maka Allah membukakan batu itu hinga mereka dapat melihat langit". Kemudian yang kedua berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai sepupu perempuan (putri pamanku) aku mencintainya sebagaimana sangat mencintainya laki-laki terhadap wanita. Suatu hari aku menginginkannya namun dia menolak aku hingga kemudian aku datang kepadanya dengan membawa seratus dinar agar aku bisa berbuat mesum sampai menyetubuhinya. Ketika aku sudah menguasai kedua kakinya dia berkata; "Wahai 'Abdullah, takutlahlah kepada Allah dan janganlah kamu renggut kehormatan kecuali dengan cara yang haq. Maka aku berdiri (ga jadi). Jika Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu mengharap ridhoMu, maka bukakanlah batu ini untuk kami. Lalu batu itu bergeser lagi. Kemudian orang yang ketiga berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku pernah memperkerjakan seseorang pada ladang padi. Ketika sudah selesai dia berkata ; berilah haqku (upah), lalu aku memberikannya tapi dia tidak mau. Sejak itu aku meneruskan bertani, hingga aku dapat mengumpulkan dari upah itu untuk membeli seekor sapi dan beranak, lalu orang itu datang kepadaku lalu berkata "Bertaqwalah kamu kepada Allah". aku katakan: "Pergilah lihat sapi itu dan anak-anaknya, dan ambillah". Dia berkata: "Takutlah kepada Allah dan jangan mengolok-olok aku!" aku katakan: "aku tidak mengolok-olok kamu, ambillah semua. Lalu dia mengambilnya. Jika Engkau tahu, apa yang sudah aku kerjakan itu semata-mata mengharap ridhoMu, maka bukakanlah yang masih menutupinya". Maka Allah membukakannya  . 
HR Bukhari 8:141 No 2165, Muslim 13:288 No 4926