PEMUDA PERSATUAN ISLAM HARJAMUKTI

بسم الله الر حمن الر حيم
! انا مسلم قبل كل شيئ
AHLAN WA SAHLAN, IKHWATU IMAN

SEMOGA KITA SEMUA DALAM RAHMAT DAN LINDUNGAN ALLAH AZZA WAJALLA


Sabtu, 19 Januari 2013

ALLAH MAHA SIBUK TIDAK PERNAH ISTIRAHAT

ALLAH MAHA SIBUK TIDAK PERNAH ISTIRAHAT

يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ (۲۹) فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (۳۰) سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَا الثَّقَلَانِ (۳۱) فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (۳۲)  ﴿ الرحمن : ۲۹ - ٣۲
Semua yang ada di langit dan di bumi meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kalian berdua dustakan? Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepada kalian wahai Manusia dan Jin.Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kalian berdua dustakan?
QS Ar Rahman : 29-32

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ (۳۸)﴿ ق : ٣۸
Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan semua yang ada di antara keduanya dalam enam hari, dan Kami sedikitpun tidak merasa letih.  QS Qaf : 38

أنظر فى آيات أخر،  الأعراف : ٥٤ ، يونس : ٣ ، هود : ۷، الفرقان : ٥۹ ، السجدة : ٤ 
Lihat juga pada : Al A’raf:54, Yunus :3, Hud :7, Al Furqan :59, As Sajdah :4

قَالَ قَتَادَةُ:هذِهِ الآيَةُ نَزَلَتْ فِى يَهُوْدِ اْلمَدِيْنَةِ زَعَمُوْا أَنَّ الله َ تَعَالَى خَلَقَ السَّموَاتِ وَاْلأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ أَوَّلِهَا يَوْمُ اْلأَحَدِ وَآخِرِهَا يَوْمُ اْلجُمُعَةِ وَاسْتِرَاحَ يَوْمَ السَّبْتِ فَجَعَلُوْهُ رَاحَةً فَأَكْذَبَهُمُ الله ُ تَعَالَى فِى ذَالِكَ.   الجامع لأحكام القرأن ۱٧ : ۲٤ ، إبن كثير ٤ : ۲۷٦
Qotadah berkata : Ayat ini turun karena orang yahudi madinah meyakini dan beranggapan sesudah Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari yang awal penciptaannya hari ahad dan selesainya pada hari jum’at dan Allah beristirahat pada hari sabtu, Oleh sebab itu mereka jadikan hari sabtu itu sebagai hari istirahat, maka Allah nyatakan kebohongan mereka tentang masalah itu ( Istirahatnya Allah ).

Al-Jami’ Liahkamil Qur’an 17 : 24, Ibnu Katsir 4 : 276.

حَدَّ ثَنَا ابْنُ حُمَيْدٍ قَالَ ، ثَنَاجَرِيْرٌ عَنِ اْلأَعْمَشِ عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ كَعْبٍ ( كَعْبِ بْنِ مُرَّةٍ ) قَالَ بَدَأ الله ُ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ  يَوْمَ اْلأَحَدِ وَالإِثْنَيْنِ وَالثُّلاَثاَءِ وَاْلأَرْبِعَاءِ وَالْخَمِيْسِ وَفَرَغَ مِنْهَا يَوْمَ اْلجُمُعَةِ فَخَلَقَ آدَمَ فَى آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ قَالَ : فَجَعَلَ مَكَانَ كُلِّ يَوْمٍ اَلْفَ سَنَةٍ.
 إبن جرير ۷ : ٥ - ٦ رقم ۱٣۸۹۸

Telah menceritakan pada kami Humaid, Telah menceritakan pada kami Jarir, dari Al-A’masy dari Abi Sholih dari Ka’ab ( Ka’ab bin Murroh ) R.a, Ia berkata : Allah memulai menciptakan langit dan bumi pada hari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan menyelesaikannya pada hari Jum’at, lalu Allah menciptakan Nabi Adam A.s di akhir waktu pada hari Jum’at, Ka’ab berkata : Maka Allah menjadikan setiap satu hari itu sama dengan seribu tahun ( hitungan kita ).

H.R Ibnu Jarir 7 : 5-6 No. 13898.

قَالَ مُجَاهِدٌ وَغَيْرُهُ : أَوَّلُهاَ اْلأَحَدُ وَ آخِرُهَا اْلجُمُعَةُ.   القرطبى ٧ : ۱۹٥
Mujahid dan yang lainnya berkata : Awal penciptaannya hari Ahad dan mengakhiri penyelesaiannya pada hari Jum’at.  (    Al-Qurthubi 7 : 195. )

ARSY ( SINGGASANA ) ALLAH DI ATAS AIR YANG BERADA DI ATAS ANGIN


Ahad 7 Maret 2010 / 21 Robiul Awal 1431 H

ARSY ( SINGGASANA ) ALLAH DI ATAS AIR YANG BERADA DI ATAS ANGIN


وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ (۷) هود :۷ 
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan singgasana-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kalian akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata"    QS Hud : 7

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٥٤) الأعرف : ٥٤
Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Berkah Allah, Tuhan semesta alam.   QS Al A’Raaf : 54




حَدَّثَناَ أَبُوْ مُوْسَى مُحَمَّد بْنِ المثنى قَالَ ثَناَ الْحَجَّاجُ (حَجَّاجُ بْنُ اْلمِنْهَالِ) قَالَ ثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ عَنْ وَكِيْعِ بْنِ حُدُسٍ عَنْ عَمِّهِ أَبِيْ رَزِيْنِ اْلعُقَيْلِيِّ ( لَقِيْطِ بْنِ عَامِرِبْنِ صَبِرَةَ ) قَالَ : قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ أَيْنَ كَانَ رَبُّناَ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ ؟ قَالَ فِى عَمَاءٍ مَا فَوْقَهُ هَوَاءٌ وَمَا تَحْتَهُ هَوَاءٌ ثُمَّ خَلَقَ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ .
 الترمذي ٥ : ٧٥ - ٧٦ رقم ٣۱٢۰ احمد ٥ رقم ۱٦٢۰۰ و ابنه عبدالله فى السنة رقم ٢٦۰
إبن ماجة رقم ٤٦۸ إبن حبان رقم ٦۱٤۱ الطبرانى فى الكبير ٢٦ :   ٤٦۸  الطياليس فى مسنده ۱۰۹٤ إبن حُزيمة فى التوحيد: ۱٧۹  الحاكم فى المستدرك ٢ :٣٣۰٦ فى التفسير
Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Muhammad bin Mutsana, Ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Hajaj bin Minhal, Ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ya’la bin A’tha dari Waqi’ bin Hudus, dari pamannya Abi Rozin Al-Uqoili ( Laqith bin Amir bin Shobiroh ), Ia berkata : Saya bertanya : Ya Rasulullah, dimanakah Tuhan kita ( Allah ) berada sebelum Dia menciptakan langit  dan bumi? Nabi menjawab berada di Awan tebal di tempat yang sangat tinggi di atas dan bawahnya ada angin kemudian Dia menciptakan Arsy ( Singgasana ) Nya di atas air.

H.R At-Tirmidzi 5 : 75-76 No. 3120, Ahmad 5 : 16200, Anaknya( Abdullah  bin Ahmad) dalam Sunah No. 260, Ibnu Majah : 468, Ibnu Hibban : 6141, At-Thabrani dalam Kabir 26 : 468, At-Thayalis dalam Musnadnya : 1094, Ibnu Huzaimah dalam Tauhid : 179, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 2 : 3306 dalam Tafsir.
حَدَثَناَ ابْنِ وَكِيْعٍ قَالَ ثَناَ أَبِى عَنْ سُفْيَانَ عَنِ اْلأَعْمَشِ عَنِ اْلمِنْهَالِ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ : سُئِلَ
 ابنُ عَبَّاسٍ عَنْ قَوْلِ اللهِ (وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى اْلمَاءِ) قَالَ : عَلَى أَيِّ شَيْىءٍ كَانَ الْمَاءُ قَالَ عَلَى مَتْنِ الرِّيْحِ.   الحاكم فى المستدرك ۲ : ٣٤۱ إبن جرير ٧ : ۸ رقم ۱٣۰۹٥ وصححه و وافقه الذهبيّ


Telah menceritakan kepada kami Ibnu Waqi’ , Ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Sufyan dari Al-A’masy dari Minhal dari Sa’id bin Jubair, Ia berkata : Ibnu Abbas telah ditanya tentang firman Allah : “ Wa Kaana ‘Arsyuhu ‘Alalmaai “, Dia bertanya : Berada di atas apakah air itu? Ibnu Abbas menjawab, air itu di atas angin.
Al-Hakim dalam Mustadrak 2 : 341, Ibnu Jarir 7 : 8 No. 13095 dan telah dishohihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi

قَالَ مُجَاهِدٌ: بَدْءُ اْلخَلْقِ الْعَرْشُ وَالْمَاءُ وَالْهَوَاءُ. جامع البيان ٥ : ٢٤٧
Mujahid berkata : Yang pertama kali diciptakan adalah Arsy, Air dan Angin.   Jami’ul Bayyan 5 : 247.

SIFAT AHLI SURGA DAN KENIKMATANNYA ( 6 )

SIFAT AHLI SURGA DAN KENIKMATANNYA ( 6 )










فِيهِمَا عَيْنَانِ تَجْرِيَانِ (٥۰) فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥۱) ﴿  الرحمن  ٥۰ - ٥۱
Di dalam kedua Surga itu ada dua mata air yang mengalir.Maka nikmat Tuhan yang manakah  yang kalian berdua dustakan?    ( QS  Ar Rahman : 50-51 )


فِيهِمَا عَيْنَانِ نَضَّاخَتَانِ (٦٦) فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦۷) ﴿ الرحمن  ٦٦ - ٦۷
Di dalam kedua Surga itu ada dua mata air lagi yang memancar.Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kalian berdua dustakan?     ( QS Ar Rahman  : 66-67 )


يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ (۲٥) خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ (۲٦) وَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيمٍ (۲۷) عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ (۲۸) ﴿  المطففين  ٢٥  -  ۲۸
Mereka diberi minum dari khamer murni yang dilak (tempatnya),Laknya adalah kasturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba (dalam kebaikan ).Dan campuran khamer murni itu adalah tasnim, (yaitu) mata air yang diminum oleh orang-orang yang didekatkan kepada Allah. ( QS  Al Muthofifiin : 25-28 )


وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِآَنِيَةٍ مِنْ فِضَّةٍ وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَ (۱٥) قَوَارِيرَ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوهَا تَقْدِيرًا (۱٦) وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيلًا (۱۷) عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا (۱۸) ﴿  الإنسان  ۱٥ - ۱۸﴾

Dan Diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya.. Di dalam Surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.. (yang didatangkan dari) sebuah mata air Surga yang dinamakan Salsabil.
( QS Al Insaan : 15-18 )


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أُرَاهُ قَدْ رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَقَى مُؤْمِنًا شَرْبَةً عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ وَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ أَطْعَمَ مُؤْمِنًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ كَسَا مُؤْمِنًا ثَوْبًا عَلَى عُرْيٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الْجَنَّةِ
مسند أحمد ٣ : ۱٣ ، إبن كثير ٤ : ٥۸۹


Dari Abi Said, Sesungguhnya ia memarfukannya, bahwasanya Nabi SAW bersabda : Mu’min yang manapun yang memberi minuman air kepada Mu’ min yang lain karena haus, maka Allah memberi minum kepadanya pada hari Qiamat dari Khomer yang dilak tempatnya, Mu’ min yang manapun yang memberi makan kepada Mu’min yang lain karena lapar, maka Allah memberi makan kepadanya berupa buah-buahan Surga, dan Mu’min yang manapun yang memberi pakaian kepada Mu’min yang lain, maka Allah memakaikan pakaian Surga kepadanya dari Sutra halus, tebal berwarna hijau.
HR. Musnad Ahmad 3 : 13, Ibnu Katsir 4 : 589








قَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ وَابْنُ عَبَّاسٍ ومَسْرُوْقٍ وَقَتَادَةُ : يُشْرَبُ بِهَا اْلمُقَرَّبُوْنَ صِرْفًا وَتُمْزَجُ لأِ صْحَابِ اْليَمِيْنِ مَزْجًا.    قَالَ أَنَسٌ وَابْنُ مَسْعُوْدٍ وَابْنُ عَبَّاسٍ : تُنْضَخُ عَلَى أَوْلِيَاءِ اللهِ بِالْمِسْكِ وَاْلعَنْبَرِ وَالْكَافُوْرِ فِى دَوْرِ أَهْلِ اْلجَنَّةِ كَمَا تَنْضَخُ رَشُّ اْلمَطَرِ . إبن كثير ٤ : ٥۸۹ الجامع لأحكام القرآن ۱۷ : ۱٦۰

Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Masruq dan Qotadah, mereka berkata : Orang-orang yang derajatnya didekatkan kepada Allah akan diberi minum Khomer dan Tasnim Murni dan untuk golongan kanan ( yang di bawah Muqorrobun derajatnya ) Tasnimnya dicampur dengan yang lain.
Anas, Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata : Mata Air itu dialirkan untuk Wali-wali Allah ( yang beriman dan bertaqwa ) untuk diminum dengan campuran Kasturi, Ambar dan Kapur diedarkan ke Penghuni Surga bagaikan tercurahnya air hujan.
Ibnu Katsir 4 : 589, Al-Jami’u Liahkamil Qur’an 17 : 160.