PEMUDA PERSATUAN ISLAM HARJAMUKTI

بسم الله الر حمن الر حيم
! انا مسلم قبل كل شيئ
AHLAN WA SAHLAN, IKHWATU IMAN

SEMOGA KITA SEMUA DALAM RAHMAT DAN LINDUNGAN ALLAH AZZA WAJALLA


Kamis, 02 Mei 2013

CIRI-CIRI CALON AHLI NERAKA DI PADANG MAHSYAR (BAG 9)


CIRI-CIRI CALON AHLI NERAKA DI PADANG MAHSYAR (BAG 9)

21. Disetrika

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (۳٤) يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ (۳٥)
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.   QS At Taubah : 34-35
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: "مَا مِنْ رَجُلٍ لاَ يُؤَدِّيْ زَكَاةَ مَالِهِ إِلاَّ جُعِلَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ صَفَائِحَ مِنْ نَارٍ يُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبْهَتُهُ وَظَهْرُهُ، فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ، حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ، ثُمَّ يَرَى سَبِيْلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ"
Dari Abi Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : tidak ada seorangpun yang tidak menunaikan zakat hartanya kecuali, harta itu dijadikan setrika di Neraka pada hari kiamat. Disetrika dengannya, lambung, dahi dan punggungnya pada satu hari yang kadarnya itu lima puluh ribu tahun, sampai selesai penghisaban diantara manusia, kemudian ia akan mengetahui jalannya ( tempatnya) surga atau neraka.
HR Bukhari 6:82, Muslim 3:71, Ibnu Katsir 2:429

22. Diinjak dan Ditanduk Binatang
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (۱۸۰)
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.   QS Ali Imron : 180

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ انْتَهَيْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ أَوْ وَالَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ أَوْ كَمَا حَلَفَ مَا مِنْ رَجُلٍ تَكُونُ لَهُ إِبِلٌ أَوْ بَقَرٌ أَوْ غَنَمٌ لَا يُؤَدِّي حَقَّهَا إِلَّا أُتِيَ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْظَمَ مَا تَكُونُ وَأَسْمَنَهُ تَطَؤُهُ بِأَخْفَافِهَا وَتَنْطَحُهُ بِقُرُونِهَا كُلَّمَا جَازَتْ أُخْرَاهَا رُدَّتْ عَلَيْهِ أُولَاهَا حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ
Dari Abu Dzar Ra berkata,: "aku datang ke Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya atau demi Dzat yang tidak ada ilah selain Dia, atau sebagaimana Beliau bersumpah, tidak ada seorangpun yang memiliki unta atau sapi atau kambing lalu dia tidak mengeluarkan haqnya (zakat) melainkan hewan-hewan itu akan diatangkan kepadanya pada hari qiyamat dalam rupa yang paling besar dan paling gemuk lalu hewan itu akan menginjak-injaknya dengan kakinya dan menyeruduknya dengan tanduknya. Setiap kali hewan lain (yang terakhir) itu selesai maka hewan yang pertama akan kembali melakukan seperti itu hingga selesai keputusan untuk manusia".  HR Al Bukhari 5:302 No 1367

23. Dibelit Ular
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ يَقُولُ أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ
dari Abu Hurairah Ra berkata,: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa yang Allah berikan harta lalu tidak mengeluarkan zakatnya maka pada hari qiyamat hartanya itu akan berubah wujud menjadi seekor ular jantan yang bertanduk dan memiliki dua taring lalu melilit orang itu pada hari qiyamat lalu ular itu membelit sambil mengigit dengan kedua rahangnya, yaitu dengan dua mulutnya seraya berkata,: 'aku hartamu, akulah harta simpananmu".  
HR Bukhari 14:43 No 4199, Ahmad 17:349 No 8307, Nasa’i 8:214 No 2436, Ibnu Katsir 2:174, Qurthubi 4:291

CIRI-CIRI CALON AHLI NERAKA DI PADANG MAHSYAR (BAG 8)


CIRI-CIRI CALON AHLI NERAKA DI PADANG MAHSYAR (BAG 8)

20. Terusir dari Telaga Nabi saw

بسم الله الرحمن الرحيم . إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (۱) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (۲) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (۳)
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.  QS Al Kautsar 1-3

عَنْ أَنَسٍ قَالَ بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ } ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ مَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ
Dari Anas dia berkata, "Pada suatu hari ketika Rasulullah saw di antara kami, tiba-tiba beliau tertidur, kemudian mengangkat kepalanya dalam keadaan tersenyum, maka kami bertanya, 'Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab, 'Baru saja diturunkan kepadaku suatu surat, lalu beliau membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim, Inna A'thainaka al-Kautsar Fashalli Lirabbika Wanhar, Inna Syani'aka Huwa al-Abtar, ' kemudian beliau berkata, tahukah kalian, apakah al-Kautsar itu? ' kami menjawab, 'Allah dan RasulNya lebih tahu.' Beliau bersabda, 'Al Kautsar itu adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku kepadaku. Padanya terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga, umatku akan mendatanginya pada hari kiamat, disediakan wadah (alat untuk minum) sebanyak jumlah bintang, lalu ada hamba dari umatku terhalang (terpisah) dari mereka (yang menikmati), maka aku berkata, 'Wahai Rabbku, sesungguhnya dia termasuk umatku', maka Allah berkata, 'kamu tidak tahu apa yang dia lakukan setelah (meninggalmu)
HR Muslim 2:364 No 607, Abu Daud 12:362 No 4122, Tafsir Ibnu Katsir  4:684, Al Qurthubi 20:199 No 6488

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى الْمَقْبُرَةَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا قَالُوا أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ فَقَالُوا كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا
Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi pekuburan lalu bersabda: "Semoga keselamatan terlimpahkah atas kalian penghuni kuburan dari kaum mukminin, dan sesungguhnya insya Allah kami akan bertemu kalian, " sungguh aku sangat gembira seandainya kita dapat melihat saudara-saudara kita." Para Sahabat bertanya, 'bukankah kami ikhwanmu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "kalian adalah sahabatku, sedangkan ikhwan kita ialah mereka yang belum datang." Sahabat bertanya lagi, 'Bagaimana engkau dapat mengenali mereka yang belum datang dari kalangan umatmu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Apa pendapat kalian, seandainya seorang lelaki mempunyai seekor kuda yang berbulu putih di dahi serta di kakinya, dan kuda itu berada di tengah-tengah sekelompok kuda yang hitam legam. Apakah dia akan mengenali kudanya itu? ' Para Sahabat menjawab, 'Sudah tentu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda : sesungguhnya mereka dapat (dikenali) datang dalam keadaan muka dan kaki mereka putih bercahaya karena bekas wudhu. Aku mendahului (menunggu) mereka di telaga. Ingatlah! Ada orang-orang yang dihalangi (terusir) dari telagaku sebagaimana dihalaunya unta-unta sesat'. Aku memanggil mereka, 'kemarilah kalian'. Maka dikatakan, 'Sesungguhnya mereka suka mengganti (mengada-ada) aturan agama  sesudah kamu wafat'. Maka aku bersabda: "menjauhlah-menjauhlah dari sini."    
HR Muslim 2:53 No 367, Bukhari 21:439 No 6528

Umat Islam yang masuk Surga tanpa Hisab


Umat Islam yang masuk Surga tanpa Hisab

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ الْأَلْهَانِيِّ قَال سَمِعْتُ أَبَا أُمَامَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَعَدَنِي رَبِّي أَنْ يُدْخِلَ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعِينَ أَلْفًا لَا حِسَابَ عَلَيْهِمْ وَلَا عَذَابَ مَعَ كُلِّ أَلْفٍ سَبْعُونَ أَلْفًا وَثَلَاثُ حَثَيَاتٍ مِنْ حَثَيَاتِهِ
Dari Muhammad bin Ziyad Al Alhani berkata: Aku mendengar Abu Umamah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Rabbku berjanji padaku untuk memasukkan tujuh puluh ribu orang dari ummatku tanpa hisab dan adzab, setiap seribunya bersama tujuh puluh ribu dan tiga tangkup (mengambil dengan dua telapak tangan)nya."HR Tirmidzi 8:473 No 2361

حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ حُصَيْنَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ كُنْتُ قَاعِدًا عِنْدَ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ فَقَالَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dia berkata; saya mendengar Hushain bin Abdurrahman dia berkata; saya berdiri di samping Sa'id bin Jubair lalu dia berkata; dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada tujuh puluh ribu orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab, yaitu yang tidak meminta diruqyah (pengobatan dengan jampi-jampi, atau mantera), tidak berfirasat sial karena melihat burung dan hanya bertawakkal kepada Tuhan mereka
HR Bukhari 20:111 No 5991, Muslim 1:492 No 321

Jika menyimak hadits Bukhari di atas, syarat masuk surga tanpa hisab adalah:

1.            Tidak pernah meminta di ruqyah (Jimat/jampi-jampi /mantra)
2.            Tidak meramal;
Ø  Menganggap sial karena melihat burung
Ø  Melihat kupu-kupu dalam rumah menandakan bakal ada tamu
Ø  Zodiak /shio..dll
3.            Hanya bertawakal kepada Allah swt.

Jika Ke 3 syarat  tersebut pernah kita alami maka kita tidak termasuk Golongan yang masuk Surga tanpa Hisab dan tanpa Adzab, namun kita harus tetap Optimis untuk masuk surga karena itu adalah tujuan akhir dari kehidupan / cita-cita kita semua, untuk itu kita membutuhkan yang namanya “ SYAFA’AT” karena dengan syafa’at itu minimal bisa mengurangi/ memperingan siksa kita di Neraka atau bahkan tidak mampir ke Neraka...Naudzubillahi min dzalik.

Ada beberapa Kiat Meraih Syafa’at

1.    Tauhid
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
Dari Abu Hurairah Ra, sesungguhnya dia bertanya; 'wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling beruntung dengan syafaatmu padahari kiamat? ' Nabi menjawab: "Hai Abu Hurairah, saya sudah menyangka bahwa tak seorangpun lebih dahulu menanyakan masalah ini kepadaku dari pada dirimu, dikarenakan kulihat semangatmu mencari hadits, Manusia yang paling beruntung dengan syafaatku pada hari kiamat adalah yang mengucapkan laa-ilaaha-illa-llaah, dengan tulus dari lubuk hatinya."  HR Bukhari 1:174 No 97

2.    Membaca Qur’an
أَبُو أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya akan memperoleh barokah, dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir."   HR Muslim 4:231 No 1337

3.    Berpuasa dengan ikhlas karena Allah swt
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
Dari Abdullah bin 'Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Puasa dan Al Qur'an kelak pada hari kiamat akan memberi syafa'at kepada seorang hamba. Puasa berkata: Duhai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkahlah aku memberi syafa'at kepadanya. Dan Al Qur'an berkata: aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa'at kepadanya. Beliau melanjutkan sabdanya: maka mereka berdua (puasa dan Al Qur'an) pun akhirnya memberi syafa'at kepadanya. HR Ahmad 13:375 No 6337

4.    Doa anak yang sholeh
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? ' maka Allah berfirman; 'dari istighfar anakmu.'" HR Ahmad 21:246 No 10202

5.    Sholawat kepada Nabi Muhammad saw
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِي الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Dari Abdullah bin Amru bin al-Ash bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila kalian mendengar mu'adzdzin (mengumandangkan adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku, karena orang yang bershalawat atasku dengan satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat atasnya dengannya sepuluh kali, kemudian mintalah kepada Allah wasilah untukku, karena ia adalah suatu tempat di surga, tidaklah layak tempat tersebut kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan saya berharap agar saya menjadi hamba tersebut. Dan barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka syafa'at halal untuknya."
HR Muslim 2:327 No 577, Nasa’i 3:369 No 671

6.    Sholat / doa orang yang bertauhid untuk mayit
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا شَفَّعَهُمْ اللَّهُ فِيهِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, dan dishalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, yang mana mereka tidak menyekutukan Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do'a mereka untuknya.'"
HR Muslim 5:44 No 1577, Abu Daud 8:448 No 2756, Ahmad 5:411 No 2379

Adapun Penghalang Menerima Syafa’at
1.    Syirik (QS Yasin :23-24)
2.    Pemimpin yang dzolim, Penipu, Berlebih-lebihan dalam Agama ( bid’ah), Tukang Laknat (HR Muslim)