PEMUDA PERSATUAN ISLAM HARJAMUKTI

بسم الله الر حمن الر حيم
! انا مسلم قبل كل شيئ
AHLAN WA SAHLAN, IKHWATU IMAN

SEMOGA KITA SEMUA DALAM RAHMAT DAN LINDUNGAN ALLAH AZZA WAJALLA


Senin, 15 September 2014

TINGKATAN MANUSIA KETIKA MATI DAN SAAT BERBANGKIT (Bagian 2)

الاحد ، ۱٩ ذوالقعدة ۱٤۳٥ 
 
14 September 2014    /
 
TINGKATAN MANUSIA KETIKA MATI DAN SAAT BERBANGKIT
(Bagian 2)

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (۱٦٩)
Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup disisi Rabbnya dengan mendapat rezki. QS Ali Imron : 169

عَنْ أُمِّ هَانِئٍ أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَتَزَاوَرُ إِذَا مِتْنَا وَيَرَى بَعْضُنَا بَعْضًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النَّسَمُ طَيْرًا تَعْلُقُ بِالشَّجَرِ حَتَّى إِذَا كَانُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ دَخَلَتْ كُلُّ نَفْسٍ فِي جَسَدِهَا
Dari Ummi Hani', bahwa dia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah ketika sudah meninggal kita bisa saling mengunjungi dan melihat satu sama yang lain? Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "ruh itu akan menjadi seekor burung yang berada di pohon surga, sehingga apabila Kiamat tiba, maka ruh itu akan masuk kembali ke jasadnya."HR Ahmad 55:398 No 26119

أَنَّ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَسَمَةُ الْمُؤْمِنِ إِذَا مَاتَ طَائِرٌ يَعْلُقُ بِشَجَرِ الْجَنَّةِ حَتَّى يُرْجِعَهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى جَسَدِهِ يَوْمَ يَبْعَثُهُ اللَّهُ
Sesungguhnya Ka'ab bin Malik berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ruh seorang mukmin jika meninggal, akan menjadi burung yang berada di pohon surga sampai Allah Tabaroka Wa Ta'ala mengembalikannya kepada jasadnya pada Hari, Allah membangkitkannya." HR Ahmad 31:412 No 15217
 
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنِ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَرْوَاحَ الشُّهَدَاءِ فِي طَيْرٍ خُضْرٍ تَعْلُقُ مِنْ ثَمَرِ الْجَنَّةِ أَوْ شَجَرِ الْجَنَّةِ
Dari Az Zuhri dari Ibnu Ka'b bin Malik dari bapaknya bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ruh para syuhada berada ditembolok burung-burung hijau yang berada pada buah-buahan surga, atau 'pepohonan surga'."HR Tirmidzi 6:193 No 1565

عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ قَوْلِهِ{ وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ }فَقَالَ أَمَا إِنَّا قَدْ سَأَلْنَا عَنْ ذَلِكَ فَأُخْبِرْنَا أَنَّ أَرْوَاحَهُمْ فِي طَيْرٍ خُضْرٍ تَسْرَحُ فِي الْجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ وَتَأْوِي إِلَى قَنَادِيلَ مُعَلَّقَةٍ بِالْعَرْشِ
Dari Masruq dari Abdullah bin Mas'ud ia ditanya tentang firman Allah: "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati." QS Ali Imran: 169, Abdullah bin Mas'ud menjawab; "Kami pernah menanyakannya, kami diberitahu bahwa ruh-ruh mereka berada di tembolok burung hijau, pergi ke surga sekehendaknya, berlindung ke lentera-lentera yang tergantung di 'arsy. HR Tirmidzi 10:272 No 2937

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ تُوُفِّيَ صَبِيٌّ فَقُلْتُ طُوبَى لَهُ عُصْفُورٌ مِنْ عَصَافِيرِ الْجَنَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَ لَا تَدْرِينَ أَنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْجَنَّةَ وَخَلَقَ النَّارَ فَخَلَقَ لِهَذِهِ أَهْلًا وَلِهَذِهِ أَهْلًا
Dari 'Aisyah Ummul Mu'minin dia berkata; 'Suatu ketika seorang bayi meninggal, maka aku katakan; beruntunglah dia, menjadi burung dari burung-burung surge! Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak tahukan kamu bahwa Allah telah menciptakan surga serta menciptakan penghuninya, dan menciptakan neraka serta menciptakan penghuninya. 
HR Muslim 13:136 No 4812 

TINGKATAN MANUSIA KETIKA MATI DAN SAAT BERBANGKIT (Bagian 1)



TINGKATAN MANUSIA KETIKA MATI DAN SAAT BERBANGKIT
(Bagian 1)
فَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ (٨٨) فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّةُ نَعِيمٍ (٨٩) وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ (٩۰) فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ (٩۱) وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ (٩۲) فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ (٩۳) وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ (٩٤) إِنَّ هَذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ (٩٥) فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ (٩٦)
Adapun jika dia mati termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), Maka dia memperoleh istirahat dan rahmat serta jannah yang penuh kenikmatan. Dan Adapun jika dia mati termasuk golongan kanan, Maka dapat ucapan selamat bagimu termasuk golongan kanan. Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat, Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan masuk neraka. Sesungguhnya yang demikian ini kebenaranyang meyakinkan. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar.
QS Al Waqi’ah 88-96.

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَيِّتُ تَحْضُرُهُ الْمَلَائِكَةُ فَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ صَالِحًا قَالُوا اخْرُجِي أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الطَّيِّبِ اخْرُجِي حَمِيدَةً وَأَبْشِرِي بِرَوْحٍ وَرَيْحَانٍ وَرَبٍّ غَيْرِ غَضْبَانَ فَلَا يَزَالُ يُقَالُ لَهَا ذَلِكَ حَتَّى تَخْرُجَ ثُمَّ يُعْرَجُ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ فَيُفْتَحُ لَهَا فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيَقُولُونَ فُلَانٌ فَيُقَالُ مَرْحَبًا بِالنَّفْسِ الطَّيِّبَةِ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الطَّيِّبِ ادْخُلِي حَمِيدَةً وَأَبْشِرِي بِرَوْحٍ وَرَيْحَانٍ وَرَبٍّ غَيْرِ غَضْبَانَ فَلَا يَزَالُ يُقَالُ لَهَا ذَلِكَ حَتَّى يُنْتَهَى بِهَا إِلَى السَّمَاءِ الَّتِي فِيهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ السُّوءُ قَالَ اخْرُجِي أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الْخَبِيثِ اخْرُجِي ذَمِيمَةً وَأَبْشِرِي بِحَمِيمٍ وَغَسَّاقٍ وَآخَرَ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ فَلَا يَزَالُ يُقَالُ لَهَا ذَلِكَ حَتَّى تَخْرُجَ ثُمَّ يُعْرَجُ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ فَلَا يُفْتَحُ لَهَا فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيُقَالُ فُلَانٌ فَيُقَالُ لَا مَرْحَبًا بِالنَّفْسِ الْخَبِيثَةِ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الْخَبِيثِ ارْجِعِي ذَمِيمَةً فَإِنَّهَا لَا تُفْتَحُ لَكِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ فَيُرْسَلُ بِهَا مِنْ السَّمَاءِ ثُمَّ تَصِيرُ إِلَى الْقَبْرِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Syababah dari Ibnu Abu Dzi`b dari Muhammad bin 'Amru bin 'Atha` dari Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "orang yang akan mati didatangi Malaikat, jika ia seorang yang shalih, maka para Malaikat akan berkata; "Keluarlah wahai jiwa yang baik yang berada dalam tubuh yang baik. Keluarlah dengan terpuji dan bergembiralah dengan kenyamanan serta wewangian, dan Rabb yang tidak akan murka." dan seruan itu terus di serukan kepadanya sampai ruhnya keluar. Kemudian ruh itu akan diangkat ke langit dan ditanya; "Ruh siapakah ini? Mereka (para Malaikat) menjawab; "Fulan." maka di katakan kepadanya; "Selamat datang wahai ruh yang baik," dan seruan itu terus di serukan kepadanya sampai ia tiba di langit yang terdapat Allah 'azza wajalla di sana. Namun jika yang akan mati tersebut dari orang yang jelek, maka akan di katakan (kepadanya); "Keluarlan wahai ruh yang jelek yang ada dalam tubuh yang jelek, keluarlah dengan mendapat celaan dan terimalah air yang panas dan bau yang busuk, serta siksaan lainnya yang berlipat ganda." seruan itu terus saja di serukan sampai ruhnya keluar. Kemudian ruh itu akan di angkat ke langit, maka pintu langit tidak akan di bukakan untuknya. Di tanyakan kepadanya; "Ruh siapakah ini?" di jawab; "Fulan." lalu di katakan; "Tidak ada ucapan selamat untuk ruh yang jelek yang terdapat pada tubuh yang jelek, kembalilah dalam keadaan tercela, karena tidak akan di bukakan pintu-pintu langit untukmu." kemudian ruh itu di turunkan dari langit, kemudian ke dalam kubur."
HR  Ibnu Majah 12:314 No 4252
Bersambung....insya Allah.......