PEMUDA PERSATUAN ISLAM HARJAMUKTI

بسم الله الر حمن الر حيم
! انا مسلم قبل كل شيئ
AHLAN WA SAHLAN, IKHWATU IMAN

SEMOGA KITA SEMUA DALAM RAHMAT DAN LINDUNGAN ALLAH AZZA WAJALLA


Sabtu, 12 Oktober 2013

KEUTAMAAN SHAUM 9 DZULHIJJAH


KEUTAMAAN SHAUM 9 dzulhijjah
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا وَهُمْ مِنْ فَزَعٍ يَوْمَئِذٍ آَمِنُونَ (۸۹) وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (۹۰)
Barangsiapa yang membawa kebaikan, Maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu.Dan barang siapa yang membawa kejahatan, Maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tiadalah kamu dibalasi, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.    QS An Naml 89-90

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Dari Abi Hurairah Ra dari Nabi Saw bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman : Puasa itu untukKu dan Aku akan membalasnya karena dia meninggalkan syahwatnya, makan dan minum karenaku, dan puasa itu perisai (tameng) bagi yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan pertama ketika dia berbuka yang kedua ketika dia bertemu dengan Rabbnya ( Allah) dan bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari minyak Kasturi.

HR Al Bukhari 23:11 No 6938, Muslim 6:19 No 1946, An Nasa’i  7:394 No2181, Ahmad 14:418 No 6877, Al Baihaqi 4:235

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ

Dari sebagian istri-istri Nabi SAW berkata:Rasulullah SAW shaum tanggal 9 Dzulhijjah, tanggal 10 Muharram, dan 3 hari setiap bulan.(13,14,15, Bulan Hijriah)          HR Al Baihaqi 45:311  No 21302

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Dari Habshah ia berkata: empat perkara yang tidak pernah Nabi SAW tinggalkan yaitu Shaum Asyura, Shaum Al Asyru, tiga hari setiap bulan, dan dua raka’at qabliyah Shubuh.  HR An Nasa’i 8:128 No 2372
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَوْمُ عَرَفَةَ كَفَارَةُ سَنَتَيْنِ سَنَةٍ مَاضِيَةٍ وَسَنَةٍ مُسْتَقْبِلَةٍ وَصَوْمُ عَاشُوْرَاءَ كَفَارَةُ سَنَةٍ.
Dari Abdullah Bin Abi Qatadah dari bapaknya dia berkata ; Rasulullah Saw bersabda : Puasa Arafah itu menjadi kafarat  dosa dua tahun, yaitu satu tahun yang lalu dan yang akan datang, dan Puasa Asyura itu kafarah untuk satu tahun.
HR Ibnu Abi Syaibah 2: 508, Ibnu Hibban 3:291 No 2099, Al Baihaqi 4:283, An Nasa’i 2:151


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَحْسَنَ أَحَدُكُمْ إِسْلَامَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ لَهُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَكُلُّ سَيِّئَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ لَهُ بِمِثْلِهَا

Dari Abi Hurairah Ra ia berkata; Rasulullah Saw bersabda : Apabila salah seorang di antara kalian membaguskan Islamnya maka setiap satu kebaikan yang ia lakukan akan ditulis baginya sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat dan setiap kejelekan yang ia lakukan ditulis baginya semisal ( sepadan dengan kejelekan itu)
HR Bukhari 1:74 No 40, Muslim 1:321 No 185, Ahmad 16:412 No 7870

penamaan shaum tanggal 9 Dzulhijjah dengan Al Asyru, karena hari pelaksanaan shaum tersebut termasuk pada hari-hari Al Asyru ( 10 hari Dzulhijjah).sedangkan nama Shaum Arafah karena orang-orang yang haji, wukuf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.


عَنْ كُرَيْبٍ أَنَّ أُمَّ الْفَضْلِ بِنْتَ الْحَارِثِ بَعَثَتْهُ إِلَى مُعَاوِيَةَ بِالشَّامِ قَالَ فَقَدِمْتُ الشَّامَ فَقَضَيْتُ حَاجَتَهَا وَاسْتُهِلَّ عَلَيَّ رَمَضَانُ وَأَنَا بِالشَّامِ فَرَأَيْتُ الْهِلَالَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ ثُمَّ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ فِي آخِرِ الشَّهْرِ فَسَأَلَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبَّاسٍ y ثُمَّ ذَكَرَ الْهِلَالَ فَقَالَ مَتَى رَأَيْتُمْ الْهِلَالَ فَقُلْتُ رَأَيْنَاهُ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ أَنْتَ رَأَيْتَهُ فَقُلْتُ نَعَمْ وَرَآهُ النَّاسُ وَصَامُوا وَصَامَ مُعَاوِيَةُ فَقَالَ لَكِنَّا رَأَيْنَاهُ لَيْلَةَ السَّبْتِ فَلَا نَزَالُ نَصُومُ حَتَّى نُكْمِلَ ثَلَاثِينَ أَوْ نَرَاهُ فَقُلْتُ أَوَ لَا تَكْتَفِي بِرُؤْيَةِ مُعَاوِيَةَ وَصِيَامِهِ فَقَالَ لَا هَكَذَا أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.      مسلم ە : ۳٦۷ رقم ۱۸۱۹
Dari Kuraib sesungguhnya Ummu Fadl mengutusnya ke Muawiyah di Syam, sesampainya aku di Syam aku tunaikan yang menjadi hajatnya dan hilal Ramadhan diperlihatkan kepadaku di Syam, aku melihat hilal itu pada malam Jum’at kemudian di akhir bulan Ramadhan aku ke Madinah lalu Ibnu Abbas Ra menanyakan kepadaku (tentang hilal di Syam) beliau menjelaskan hilal lalu bertanya kapan anda melihat hilal itu?aku menjawab aku melihatnya malam Jum’at, Ibnu Abbas bertanya; apakah anda melihatnya? Aku menjawab ya dan orang-orang juga melihat lalu mereka berpuasa dan Muawiyah juga. Lalu Ibnu Abbas Ra berkata ; kami melihatnya malam Sabtu maka kami tidah berpuasa sampai kami genapkan tiga puluh hari atau kami melihat hilal.aku bertanya kenapa anda tidak mengikuti Rukyah dan puasanya Muawiyah? Lalu Ibnu Abbas menjawab; tidak boleh, begitulah Rasulullah Saw menyuruh kami.        HR Muslim 5:367 No 1819

Cataatan: setiap negara mempunyai rukyah masing-masing, apabila melihat hilal di negara lain maka tidak berlaku untuk negara lainnya.