KEUTAMAAN SHAUM 9 dzulhijjah
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا وَهُمْ مِنْ فَزَعٍ
يَوْمَئِذٍ آَمِنُونَ (۸۹) وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِي
النَّارِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (۹۰)
Barangsiapa
yang membawa kebaikan, Maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari
padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada
kejutan yang dahsyat pada hari itu.Dan barang siapa yang membawa kejahatan,
Maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tiadalah
kamu dibalasi, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan. QS
An Naml 89-90
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا
أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي وَالصَّوْمُ
جُنَّةٌ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ وَفَرْحَةٌ حِينَ
يَلْقَى رَبَّهُ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
الْمِسْكِ
Dari Abi
Hurairah Ra dari Nabi Saw bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman : Puasa itu
untukKu dan Aku akan membalasnya karena dia meninggalkan syahwatnya, makan dan
minum karenaku, dan puasa itu perisai (tameng) bagi yang berpuasa mendapat dua
kebahagiaan pertama ketika dia berbuka yang kedua ketika dia bertemu dengan
Rabbnya ( Allah) dan bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum
dari minyak Kasturi.
HR Al Bukhari
23:11 No 6938, Muslim 6:19 No 1946, An Nasa’i
7:394 No2181, Ahmad 14:418 No 6877, Al Baihaqi 4:235
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ
تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Dari sebagian istri-istri Nabi SAW
berkata:Rasulullah SAW shaum tanggal 9 Dzulhijjah, tanggal 10 Muharram, dan 3
hari setiap bulan.(13,14,15,
Bulan Hijriah) HR Al Baihaqi 45:311 No 21302
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ
كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Dari Habshah ia berkata: empat
perkara yang tidak pernah Nabi SAW tinggalkan yaitu Shaum Asyura, Shaum Al
Asyru, tiga hari setiap bulan, dan dua raka’at qabliyah Shubuh. HR An Nasa’i 8:128 No 2372
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَوْمُ عَرَفَةَ كَفَارَةُ سَنَتَيْنِ سَنَةٍ مَاضِيَةٍ وَسَنَةٍ
مُسْتَقْبِلَةٍ وَصَوْمُ عَاشُوْرَاءَ كَفَارَةُ سَنَةٍ.
Dari
Abdullah Bin Abi Qatadah dari bapaknya dia berkata ; Rasulullah Saw bersabda :
Puasa Arafah itu menjadi kafarat dosa
dua tahun, yaitu satu tahun yang lalu dan yang akan datang, dan Puasa Asyura
itu kafarah untuk satu tahun.
HR Ibnu
Abi Syaibah 2: 508, Ibnu Hibban 3:291 No 2099, Al Baihaqi 4:283, An Nasa’i
2:151
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَحْسَنَ
أَحَدُكُمْ إِسْلَامَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ لَهُ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَكُلُّ سَيِّئَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ
لَهُ بِمِثْلِهَا
Dari Abi
Hurairah Ra ia berkata; Rasulullah Saw bersabda : Apabila salah seorang di
antara kalian membaguskan Islamnya maka setiap satu kebaikan yang ia lakukan
akan ditulis baginya sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat dan setiap kejelekan
yang ia lakukan ditulis baginya semisal ( sepadan dengan kejelekan itu)
HR Bukhari
1:74 No 40, Muslim 1:321 No 185, Ahmad 16:412 No 7870
penamaan
shaum tanggal 9 Dzulhijjah dengan Al Asyru, karena hari pelaksanaan shaum
tersebut termasuk pada hari-hari Al Asyru ( 10 hari Dzulhijjah).sedangkan nama
Shaum Arafah karena orang-orang yang haji, wukuf di Arafah tanggal 9
Dzulhijjah.
عَنْ كُرَيْبٍ أَنَّ
أُمَّ الْفَضْلِ بِنْتَ الْحَارِثِ بَعَثَتْهُ إِلَى مُعَاوِيَةَ بِالشَّامِ قَالَ
فَقَدِمْتُ الشَّامَ فَقَضَيْتُ حَاجَتَهَا وَاسْتُهِلَّ عَلَيَّ رَمَضَانُ
وَأَنَا بِالشَّامِ فَرَأَيْتُ الْهِلَالَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ ثُمَّ قَدِمْتُ
الْمَدِينَةَ فِي آخِرِ الشَّهْرِ فَسَأَلَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبَّاسٍ y ثُمَّ ذَكَرَ الْهِلَالَ فَقَالَ مَتَى
رَأَيْتُمْ الْهِلَالَ فَقُلْتُ رَأَيْنَاهُ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ أَنْتَ
رَأَيْتَهُ فَقُلْتُ نَعَمْ وَرَآهُ النَّاسُ وَصَامُوا وَصَامَ مُعَاوِيَةُ
فَقَالَ لَكِنَّا رَأَيْنَاهُ لَيْلَةَ السَّبْتِ فَلَا نَزَالُ نَصُومُ حَتَّى
نُكْمِلَ ثَلَاثِينَ أَوْ نَرَاهُ فَقُلْتُ أَوَ لَا تَكْتَفِي بِرُؤْيَةِ
مُعَاوِيَةَ وَصِيَامِهِ فَقَالَ لَا هَكَذَا أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
مسلم ە : ۳٦۷ رقم ۱۸۱۹
Dari Kuraib
sesungguhnya Ummu Fadl mengutusnya ke Muawiyah di Syam, sesampainya aku di Syam
aku tunaikan yang menjadi hajatnya dan hilal Ramadhan diperlihatkan kepadaku di
Syam, aku melihat hilal itu pada malam Jum’at kemudian di akhir bulan Ramadhan
aku ke Madinah lalu Ibnu Abbas Ra menanyakan kepadaku (tentang hilal di Syam)
beliau menjelaskan hilal lalu bertanya kapan anda melihat hilal itu?aku
menjawab aku melihatnya malam Jum’at, Ibnu Abbas bertanya; apakah anda
melihatnya? Aku menjawab ya dan orang-orang juga melihat lalu mereka berpuasa
dan Muawiyah juga. Lalu Ibnu Abbas Ra berkata ; kami melihatnya malam Sabtu
maka kami tidah berpuasa sampai kami genapkan tiga puluh hari atau kami melihat
hilal.aku bertanya kenapa anda tidak mengikuti Rukyah dan puasanya Muawiyah?
Lalu Ibnu Abbas menjawab; tidak boleh, begitulah Rasulullah Saw menyuruh kami. HR Muslim 5:367 No 1819
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami hanya menjawab KOMENTAR yang menuju PERBAIKAN