Adakah syari’at meminta maaf sebelum Ramadhan?
Pertanyaan:
Ana dpt sms spt ini “Pada akhir khotbah Jumat terakhir bulan Sya’ban Rasululloh mengucapkan amin..amin..amin..Selesai sholat sahabat bertanya mengapa Rasul mengucap amin sampai 3 kali. Nabi menjawab, Aku mengamini doa Jibril kepada Alloh :
1. Ya Alloh abaikanlah pahala puasa umat Muhammad apabila menjelang Ramadhan mereka tidak mohon maaf terlebih dahulu kepada ke 2 orangtuanya
2. Ya Alloh abaikanlah pahala puasa umat Muhammad apabila menjelang Ramadhan mereka tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri
3. Ya Alloh abaikanlah pahala puasa umat Muhammad apabila menjelang Ramadhan mereka tidak saling bermaafan terlebih dahulu dengan orang lain di sekitarnya.Marhaban Ya Ramadhan,dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan mohon maaf lahir & batin….”
Yang ana tanyakan apa benar isi sms di atas? apakah slg meminta maaf sblm Ramadhan ada tuntunannya dlm syariat?
Jazakumullohu khoiron.
Jawaban:
Hadits yang menyebutkan tentang doa Jibril dengan lafazh tersebut tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits, sehingga orang yang menyebutkan haidts tersebut tidak ada yang bisa menyebutkan dari riwayat siapa. kalaupun ada yang menyebutkan, ternyata setelah dirujuk lafazhnya jauh berbeda yaitu:
(أخبرنا) أبو عبد الله الحافظ وأبو سعيد بن أبى عمروقالا ثنا أبو العباس هو الاصم ثنا الربيع بن سليمان ثنا عبد الله بن وهب عن سليمان يعنى ابن بلال عن كثير بن زيد (ح وأخبرنا) القاضى أبو عمرو محمد بن الحسين بن محمد بن الهيثم البسطامى أنبأ أحمد ابن محمود بن خرزاذ قاضى الاهوازثنا موسى بن اسحاق (1) الانصاري ثنا ابراهيم بن حمزة الزبيري ثنا عبد العزيز بن أبى حازم عن كثير بن زيد عن الوليد بن رباح عن أبى هريرة ان رسول الله صلى الله عليه وسلم ارتقى المنبر فقال آمين آمين آمين فقيل له يارسول الله ماكنت تصنع هذا فقال قال لى جبرئيل عليه السلام رغم انف عبد دخل عليه رمضان فلم يغفر له فقلت آمين ثم قال رغم انف عبد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت آمين ثم قال رغم انف عبد ادرك والديه أو احدهما فلم يدخل الجنة فقلت آمين
“Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw naik mimbar kemudian bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Lalu ditanyakan kepada beliau saw: “Mengapa anda berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril as berkata kepadaku: ‘Celakalah seorang hamba yang melewati Ramadhan tetapi tidak mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Celakalah seorang hamba yang tidak bershalawat kepadamu ketika namamu disebut’, maka kukatakan, Amin, Kemudian Jibril berkata lagi ‘Celakalah seorang hamba yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya masih hidup, namun tidak bisa membuatnya masuk Jannah (karena tidak mau berbakti kepada orang tuanya)’, maka aku berkata: ‘Amin’..
HR As Sunanu Al Kubra, Al Baihaqi 4:304
Dari sini , mengkhususkan bermaafan menjelang Ramadhan tidak ada tuntunannya, adapun bermaafan itu hendaknya dilakukan di setiap waktu dan tempat (ketika terjadi kesalahan), tidak dikhususkan pada waktu dan tempat tertentu. wallahu a’lam-
(1) ى - ابن ابي اسحاق
By ; Ponco Edy S , Pemuda Persatuan Islam Harjamukti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami hanya menjawab KOMENTAR yang menuju PERBAIKAN