Hالاحد، ۸ محرم ۱٤۳۳ / 4 Desember 2011
HADITS-HADITS SHAUM DI BULAN MUHARRAM
(أخبرنا) محمد بن ناصر أنبأنا أبو علي الحسين بن أحمد حدثنا ابن أبي الفوارس أنبأنا عمر بن أحمد شاهين حدثنا أحمد بن شاذان حدثنا أحمد بن عبد الله الهروي حدثنا وهب بن وهب
عن ابن جريج عن عطاء عن ابن عباس مرفوعا من صام آخر يوم من ذي الحجة وأول
يوم من المحرم فقد ختم السنة الماضية وافتتح السنة المستقبلية بصوم جعل
الله له كفارة خمسين سنة الهروي هو الجويباري ووهب كذابان
Telah
menghabarkan kepada kami Muhammad bin Nashir, telah memberitakan kepada
kami Abu Aliyin Al Husain bin Ahmad, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abil Fawaris, telah memberitakan kepada kami Umar bin Ahmad
Syahain, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Syadan, telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah Al Harawi, telah menceritakan kepada kami Wahab bin Wahab, dari Ibnu Juraij, dari ‘Atho dari
Ibnu Abbas Ra ia memarfu’kan : Barangsiapa puasa di ahkir bulan
Dzulhijjah dan awal bulan Muharram, maka sesungguhnya dia telah menutup
tahun yang lalu dan membuka tahun sesudahnya dengan puasa, Allah telah
menjadikan baginya kifarat lima puluh tahun.
Lihat
al-Laali al-Mashnu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah 2:92; al-Maudhu’at
2:199; Tadzkirrah al-Maudhu’at, hal 118; Tanzih as-Syari’ah 2:176). Dalam kitab al-Fawaid al-Majmu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah, hal. 96, No 31
Hadis ini daif, bahkan maudhu’ (palsu). Pada sanadnya terdapat dua rawi pendusta, yaitu Ahmad bin Abdullah bin Khalid Al Juwaibari (al-Harawi)
Imam
Al Baihaqi berkata : Aku mengetahui yang sebenarnya pada hadits-hadits
palsu atas nama Rasul, sesungguhnya dia membikin hadits-hadits palsu
lebih dari seribu.
Ibnu Adi berkata : dia membikin hadits palsu
Imam An Nasa’i, Ad Daraquthni : dia pendusta
Imam
Al Hakim berkata ; dia pendusta, khabits, banyak membikin hadits palsu
untuk fadhilah-fadhilah amal, tidak halal meriwayatkan haditsnya.
Lihat Mizanul I’tidal 1:106-108 No 421
Wahb bin Wahb.
Kata Imam as-Suyuthi, “pendusta”
Lihat, al-Laali al-Mashnu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah 2:92)
Kata Imam Ibn al-Jauzi, “Keduanya pendusta dan pemalsu hadis” (lihat, al-Maudhu’at 2:199)
أنبأنا ظفر بن على الهمداني أنبأنا أبو رجاء حمد بن أحمد التاجر حدثنا أبو نعيم أحمد بن عبدالله الحافظ حدثنا محمد بن عبدالرحمن بن الفضل حدثنا أبو زيد خالد بن النضر حدثنا إسماعيل بن عباد حدثنا سفيان بن حبيب عن موسى الطويل عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " من صام تسعة أيام من أول المحرم بنى الله له قبة في الهوى ميلا في ميل لها أربعة أبواب ".
Telah
memberitakan kepada kami Dhafar bin Ali Al Hamdani, telah memberitakan
kepada kami Abu Raja’ Hamid bin Ahmad at Tajir, telah menghabarkan
kepada kami Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah Al Hafidh, telah menghabarkan
kepada kami Muhammad bin Abdur Rahman bin Al Fadhli, telah menghabarkan
kepada kami Abu Zaid Khalid bin Al Nadhir, telah menghabarkan kepada
kami Isma’il bin Ubad, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Habib,
dari Musa Ath Thawil dari Anas bin Malik Ra ia berkata ;
Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa puasa sembilan hari di awal
Muharram, Allah akan membangunkan baginya Kuba di atas angin bermil-mil
yang padanya terdapat empat pintu.
Abu Nu’aim, Al Alaaliu Al Maudhu’ah 2:92, H.R
Ibnu Jauzi, al-Maudhuat, II:198, al-La-ali al-Mashnu’ah fil Ahadisil
Maudu’ah, II:108, al-Fawaidul Majmuah fil Ahadits al-Maudhu’ah, :96, dan
Tanzihus Syariah al-Marfu’ah ‘an al-Ahadits as-Syani’ah al-Maudhu’ah,
II:148.
Hadits ini Dhaif, karena ada Rawi yang bernama Musa bin Abdullah At Thawil
Ibnu Hibban berkata : dia mengaku meriwayatkan hadits-hadits maudhu dari Annas
Ibnu Adi berkata : dia mengaku meriwayatkan hadits-hadits munkar dari Annas
Lihat : Lisanul Mizan 8:206 No 8012, Mizanul I’tidal 4:209 No 8888
Hadits Maudhu’ yang lain yang ia bikin diantaranya ;
من أفطرعلى تمر زيد فى صلاته أربع مئة صلاة
Lihat : Tahdzibul Kamal
قالَ هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي لَيْلَى عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا .وَفِى رِوَايَةِ ابْنِ عَبْدَانَ :« صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا وَبَعْدَهُ يَوْمًا ». {ت} وَبِمَعْنَاهُ رَوَاهُ أَبُو شِهَابٍ عَنِ ابْنِ أَبِى لَيْلَى قَبْلَهُ وَبَعْدَهُ.
Husyaim berkata ; telah menghabarkan kepada kami Ibnu Abi Laila dari
Daud Bin Ali dari bapaknya dari kakeknya bin Abbas ia berkata;
Rasulullah Saw bersabda : berpuasalah kalian di hari Asyura’ dan
berbedalah kalian (dalam berpuasa itu) dengan Yahudi, berpuasalah kalian
sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.
Dan
dalam riwayat Ibnu Abdan; berpuasalah kalian sehari sebelumnya dan
sehari sesudahnya. Dan juga riwayat yang semakna yaitu riwayat Abu
Syihab dari Ibnu Abi Laila, sebelum dan sesudahnya.
HR Ahmad 5:79 No 2047, Al Baihaqi As Sunanul Kubra 4:287
Hadits ini Dhaif, karena ada Rawi Ibnu Abi Laila, nama lengkapnya Muhammad bin Abdur Rahman bin Abi Laila
Syu’bah berkata ; aku tidak melihat seorangpu yang jelek hafalannya selain Abi Laila
Ahmad bin Yunus berkata ; hadits-haditsnya ditinggalkan
Al Bukhari berkata : Shaduq, hanya tidak bisa dibedakan shahih dan dhaifnya, dan beliau melemahkan sekali haditsnya
Al Juzajani berkata ; menurutku haditsnya menunjukkan jeleknya hafalan dan banyaknya kesalahan
Yahya bin Ma’in berkata ; Muhammad bin Abdur Rahman bin Abi Laila, jelek sekali hafalannya
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal : dia jelek hafalan, haditsnya tidak pasti
Ibnu Hajar dan Ahmad berkata : shaduq, jelek sakali hafalannya
Lihat : Tahdzibul Kamal 25:624-625 No 5406
Adapun Husyaim : Munqathi’
Dalam Tahdzibul Kamal 30:272 dan 289, ada 2 orang yang bernama Husyaim yaitu :
Ø Husyaim bin Basyir bin Al Qasim bin Dinar As Sullami
Ø Husyaim bin Al Mu’tamiri
Keduanya bukan murid dari Muhammad bin Abdur Rahman bin Abi Laila
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن رُزَيْقِ بن جَامِعٍ، حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بن حَبِيبٍ، حَدَّثَنَا سَلامُ الطَّوِيلُ،
عَنْ حَمْزَةَ الزَّيَّاتِ، عَنْ لَيْثٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ:مَنْ صَامَ يَوْمَينِ مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ
ثَلاثِينَ حَسَنَةً.
Telah
menceritakan kepada kami Muhammadd bin Ruzaiq bin Jami’, telah
menceritakan kepada kami Al Haitsam bin Habib, telah menceritakan kepada
kami Salam Ath Thawil, dari Hamzat Az Zayat dari Laitsi dari Mujahid
dari Ibnu Abbas Ra ia berkata : Raasulullah Saw bersabda : barangsiapa
puasa dua hari di bulan Muharram maka setiap hari baginya seperti tiga
puluh hari.
HR At Tabrani, Al Mu’jamul Kabir 9:285 No 10919
Hadits ini Dhaif karena ada rawi yang bernama Salam Ath Thawil
قال أحمد بن حنبل : روى أحاديث منكرة .
و قال يحيى بن معين : ليس بشىء . ضعيف لا يكتب حديثه: له أحاديث منكرة .
و قال أبو حاتم : ضعيف الحديث تركوه .
و قال البخارى : يتكلمون فيه .
و قال فى موضع أخر : تركوه .
و قال النسائى : متروك .: ليس بثقة و لا يكتب حديثه .
و قال أبو القاسم البغوى : ضعيف الحديث جدا .
و قال عبد الرحمن بن يوسف بن خراش : متروك .
و قال فى موضع آخر : كذاب
Makalah ke 89
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami hanya menjawab KOMENTAR yang menuju PERBAIKAN